- Alam / Ambon
- -3.404036, 126.5688515
- Buka di Google Maps
Danau Rana merupakan obyek wisata yang berada tepat dipedalaman Pulau Buru, Provinsi Maluku. Oleh masyarakat Pulau Buru, Danau ini dianggap sebagai tempat suci oleh Suku Rana, mereka percaya nenek moyang yang diyakini sebagai dewa tinggal di gunung dan di danau ini. Pulau Buru juga merupakan pulau terbesar kedua di Provinsi Maluku setelah Pulau Seram. Danau Rana terletak di Kecamatan Air Buaya sekitar 63 km dan 73km di atas permukaan laut. Air yang tenang dan jernih serta dipenuhi dengan teratai diatasnya melengkapi ketenangan danau ini. Anda dapat menikmati keindahan Danau Rana dengan menggunakan perahu yang di sewakan oleh penduduk sekitar dengan tarif Rp 100.000,- . Harga tersebut sudah termasuk dengan seorang pemandu yang akan menemani Anda mengelilingi Danau Rana sepuasnya. Selain berkeliling danau, Anda pun bisa mengunjungi perkampungan warga sekitar danau di Dusun Wamamboli, Kaktuan, Erdafa, Waimite, Wagrahi dan Waireman. Saat Anda mengunjungi perkampungan warga sekitar danau, Anda akan disambut dengan senyum ramah masyarakat Buru sekaligus Anda bisa mencicipi berbagai jenis ubi-ubian dengan ikan bakar dan colo – colo khas Maluku.
Akses Danau Rana
Terdapat dua jalur untuk dapat ke Danau Rana
Jalur pertama :
Dari Kota Namlea menggunakan speedboat menuju Desa Tifu, Kecamatan Leksula dengan waktu tempuh sekitar 5 jam. Kemudian dari Desa Tifu anda dapat menggunakan truk menuju Desa Waelo yang berjarak sekitar 40 km. Kemudian menuju Danau Rana yang hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki selama kurang lebih 6 jam. Sepanjang jalur perjalanan ini anda akan melewati perkampungan masyarakat asli Pulau Buru.
Jalur kedua :
Menggunakan mobil menuju Desa Wamlana, Kecamatan Air Buaya yang berjarak sekitar 80 km dari Kota Namlea. Sesampainya di Desa Wamlana, Anda dapat menumpang mobil perusahaan kayu PT. Gema Hutan Lestari untuk menuju Danau Rana. Selama perjalanan sepanjang 43 km Anda akan disugguhi indahnya pemandangan alam, melewati kawasan hutan lindung, menikmati keindahan desa-desa di pesisir barat Pulau Buru dari atas gunung.
Sepanjang perjalanan anda akan melewati beberapa desa masyarakat asli Pulau Buru dan akan disuguhi tarian Sawat sebagai bentuk ucapan selamat datang bagi tamu yang berkunjung.