- Sejarah / Yogyakarta
- -7.8100527, 110.3592217
- Buka di Google Maps
Taman Sari adalah Taman Istana yang memiliki gaya arsitektur unik karena merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Jawa dan Portugis, Sultan Hamengkubuwono I dulunya memang dibantu oleh arsitek-arsitek dari Portugis saat hendak membangun Taman Sari ini.
Hal pertama yang mengesankan ketika Anda berkunjung ke Taman Sari adalah gapura unik dengan ukiran-ukiran cantik yang menjadi pintu masuk di Taman Sari. Memasuki dua pintu kedalam Anda akan menemukan dua kolam berair biru. Pada masanya kolam tersebut adalah tempat pemandian para putri dan selir-selir raja. Hiasan-hiasan seperti air mancur yang berbentuk kepala naga dan pot-pot bunga disekelilingnya menambah apik interior di Taman Sari.
Keistimewaan lainnya di area taman sari adalah masjid bawah tanah. Untuk menuju masjid bawah tanah, Anda harus melewati jalan yang berupa lorong-lorong panjang dan tangga-tangga. Gaya arsitektur masjid ini tidak seperti masjid-masjid pada umumnya yang berbentuk persegi, melainkan berbentuk lingkaran. Di tengah-tengah masjid ini terdapat sumur yang disebut Sumur Gumilang. Masjid ini dulunya merupakan Surau yang sring dipakai Sultan untuk shalat.
Akses Taman Sari Kraton
Untuk menuju Taman Sari tidaklah sulit, dari Kraton Yogyakarta dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 15 menit. Ada banyak becak yang dapat mengantar Anda menuju Taman Sari dengan tarif 10.000 rupiah. Namun jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, akan lebih nyaman jika masuk melalui gerbang sebelah timur karena disini terdapat area parkir yang cukup luas.